Porsi dan Teknik Pengolahan Ikan
Perbedaan kandungan lemak dan bentuk ikan merupakan salah satu faktor untuk
menentukan pemilihan metode memasak. Ikan tak berlemak dan berlemak sedang
apabila dimasak akan mudah menjadi kering terutama bila terjadi overcooking.
Metode memasak panas basah terutama poaching sangat cocok untuk jenis leanfish
karena metode ini mampu mempertahankan moistness. Berikut ini beberapa petunjuk
porsi dan teknik olah yang dapat digunakan untuk mengolah ikan.
1. Porsi Ikan
Berapa banyak kita membeli ikan untuk masing-masing porsi dapat disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel 15.2: Jenis dan porsi ikan
No
|
Jenis
|
Ukuran
|
---|---|---|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Ikan utuh (white)
Ikan utuh (white) tanpa kepala
Ikan utuh berlemak (oily fish)
Ikan utuh berlemak (oily fish) tanpa kepala
Fish steak
Fish fillet
Fish portion
|
275-350 gr
225-275 gr
200-225 gr
175-200 gr
175-225 gr
100-175 gr
100-175 gr
|
Tabel 15.3 Teknik cara mengolah ikan berdasarkan macam potongan
No.
|
Jenis
|
Ukuran
|
---|---|---|
1.
|
Darne
|
- Boiling
- Braising
- Grilling
|
2.
|
Troncom
|
- Grilling
- Frying
- Deep fat frying
|
3.
|
Supreme/fillet
|
- Grilling
- Frying
- Deep fat frying
|
2. Tehnik Olah
a. Boiling (Merebus)
Teknik mengolah bahan makanan dalam cairan yang sedang
mendidih (100°C). Ciri-ciri air mendidih adalah cairan akan
menggelembungkan memecah di atas permukaan air.
Prinsip dasar boiling:
- Cairan harus mendidih dengan suhu 100°C.
- Cairan harus mendidih dengan suhu 100°C.
-
Untuk menghemat energi sebelum cairan mendidih, alat perebus harus ditutup dan
dibuka ketika bahan makanan akan dimasukkan.
-
Buih yang ada di atas permukaan air harus dibuang untuk mencegah bersatu kembali
ke dalam cairan sehingga mempengaruhi mutu makanan.
-
Alat perebus harus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang akan
diolah.
b. Braising (Merebus dalam Cairan Sedikit)
b. Braising (Merebus dalam Cairan Sedikit)
Braising adalah suatu teknik merebus bahan makanan dalam cairan sedikit atau
setengah dari bahannya dalam panci tertutup dan dilakukan dengan api kecil
secara perlahan-lahan. Braising bisa dilakukan di dalam oven atau di atas
perapian (kompor).
Adapun proses braising adalah:
- Bahan dipotong rapi sesuai dengan petunjuk resep.
- Bahan dipotong rapi sesuai dengan petunjuk resep.
-
Cairkan mentega dalam sauce pan, masukkan daging, balik hingga warna kecoklatan,
sedangkan sayuran diaduk sambil bolak-balik.
-
Masukkan daging dalam braising pan, siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai
terendam seluruhnya.
-
Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukkan dalam
oven, sedangkan jika diolah di atas kompor (perapian) posisi braising pan
tertutup.
c. Grilling (Membakar)
c. Grilling (Membakar)
Adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) yang
diletakkan di atas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292° C.
Panas ini biasanya oleh bahan bakar arang kayu, batu bara, atau alat elektrik
lainnya. Grill juga bisa dilakukan di atas bara api langsung dengan jeruji
panggang atau alat bantu lainnya.
Prinsip dasar grilling adalah:
- Pilih bagian daging yang empuk dan mutu terbaik.
- Pilih bagian daging yang empuk dan mutu terbaik.
-
Sebelum digrill, daging direndam dalam bumbu (marinade).
-
Olesi permukaan gridle dengan minyak dan bahan makanan untuk menghindari
lengket.
-
Pergunakan jepitan untuk membalikkan makanan, jangan menggunakan garpu, karena
bila tertusuk pada bahan makanan, cairan akan menjadi keluar.
d. Frying (Menggoreng)
d. Frying (Menggoreng)
Adalah mengolah bahan makanan dengan minyak yang banyak hingga memperoleh hasil
yang krispi atau kering (deep frying), teknik deep frying ini sebaiknya
dilakukan ketika akan dihidangkan. Bahan makanan harus terendam dalam minyak.
Jika bahan makanan telah matang biasanya akan mengapung di atas permukaan
minyak.
Prinsip dasar menggoreng dalam minyak banyak (deep frying).
-
Memakai minyak goreng berbentuk cair seperti minyak kelapa, menyak salad, minyak
jagung atau minyak zaitun, sedangkan pemakaian mentega atau margarin tidak
sesuai karena akan mudah berubah warna jika terlalu lama dimasak dan akan
mempengaruhi produknya.
-
Selama proses menggoreng, makanan harus terendam seluruhnya dalam minyak.
-
Pada saat memulai menggoreng pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang
diinginkan.
-
Menggunakan api yang sedang saat menggoreng.
-
Setelah makanan matang, tiriskan minyak kemudian letakkan di atas kertas untuk
menghisap sisa minyak goreng yang masih tersisa pada makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar