Sabtu, 31 Mei 2014

Jenis Sayuran (Vegetables)

Jenis Sayuran

(Vegetables)


Sayuran termasuk bahan makanan yang mengandung sedikit kalori tetapi mengandung mineral dan vitamin yang tinggi. Sayuran pada menu asing disajikan sebagai hidangan pendamping (side dish) hidangan utama. Sayuran sebagai hidangan pendamping terdiri dari satu jenis sayuran atau campuran dari berbagai macam sayuran. Sayuran sebagai hidangan pendamping harus sesuai dengan rasa dan cara penyajian hidangan utama.

Begitu pula pada menu Indonesia sayuran juga merupakan bagian dari struktur hidangan yang pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dengan hidangan pendamping pada menu asing. Selain itu, sayuran dapat pula merupakan suatu hidangan yang berdiri sendiri.
 
Sayur-sayuran dapat dibedakan menurut jenis asalnya yaitu:

1. Root Vegetables

Merupakan jenis sayuran yang diambil dari bawah permukaan tanah, terdiri dari:
    a. Root vegetables/sayuran umbi akar : beets, radishes, turnips, carrots, parsnips.
    b. Tuker vegetables/sayuran umbi batang : potatoes, sweet potatoes.
    c. Bulb vegetables/sayuran umbi lapis : chives, onions, garlic, leeks, shallots.


2. Green Vegetables

Merupakan jenis sayuran yang diambil dari permukaan tanah, terdiri dari:
    a. Sistem vegetables/sayuran batang : asparagus, leek, cellery, corn.
    b. Leaf vegetables/sayuran daun: spinach, petersely, lettuce, cabbage.
    c. Flower vegetables/sayuran bunga: artichokes, broccoli, Brussels sprouts, cauliflower.
    d. Seed/legumes/sayuran biji : beans, green beans, peas.
    e. Fruits/ sayuran buah: cucumber, eggplant, tomatoes, okra, peppers, squas.


3. Mushroom/jamur

Jamur biasanya terdiri dari jamur basah dan kering. Jamur basah/segar harus segera diolah dalam waktu 24 jam. Jamur yang tidak dicuci harus diangin-anginkan dan disimpan di tempat yang berudara hingga hari berikutnya karena jamur mempunyai protein yang mudah rusak. Apabila bagian jamur ada yang memar (mulai membusuk) sebaiknya dipotong dan dibuang. Jamur tidak mudah dicerna, maka tidak sesuai untuk hidangan diet.

Jenis jamur yang sering diolah adalah:
    a. Jamur segar: Champignon, Shitake, Morel, Chanterelle, Truffel.
    b. Jamur kering: Champignon, Morel.
    c. Jamur dalam kaleng: Champignon, Truffel.

Penanganan jamur:
    a. Jamur dicuci bersih sebelum diolah.
    b. Potong menjadi ¼ , atau diiris setebal 2mm dan langsung dimasak.
    c. Jamur yang dikeringkan harus dicuci dan direndam sehari sebelumnya agar lunak.
    d. Gunakan air bekas rendaman untuk pengolahan berikutnya.
    e. Air jamur tidak boleh disimpan atau dipanaskan karena kemungkinan bisa beracun.

Dari penggolongan tersebut dalam penggunaannya dapat dibedakan:
    Fresh Vegetables, yaitu jenis sayur-sayuran segar yang biasa dijual di pasar-pasar
    Frozen Vegetables, yaitu jenis sayur-sayuran yang telah disimpan dalam ice sehingga menjadi beku (biasanya imported vegetables).
    Canned Vegetables, sayur-sayuran yang disimpan dalam kaleng, yang sering diperdagangkan di toko-toko maupun di Super Market.
    Dried Vegetables, yaitu jenis-jenis sayuran yang disimpan secara kering sehingga tidak cepat rusak.

Dari berbagai jenis sayur-sayuran tersebut, kita harus memperhatikan bagaimana cara penyimpanannya, mempersiapkan dan memasaknya.
 
    Fresh Vegetables

Cara penyimpanan:
    a) Jenis sayuran segar ini banyak macamnya, dalam hal ini ada beberapa sayuran segar yang harus disimpan dengan baik.
    b) Jenis kentang, harus disimpan pada temperatur dingin dan agak kering.
    c) Jenis bawang, disimpan seperti penyimpanan kentang.
    d) Jenis sayur-sayuran daun dan basah, disimpan pada temperatur dingin di atas 0º C.

Pengecualian:
    a) Untuk penyimpanan kentang yang sudah dikupas, harus disimpan/ direndam dalam air dingin supaya warnanya tidak berubah
    b) Untuk sayur-sayuran segar yang sudah dikupas dan dipotong-potong harus disimpan di refrigerator +0º C.
    c) Untuk jenis sayur-sayuran mentah seperti wortel, lobak, labu siam dan sejenisnya, setelah dikupas dan dipotong-potong serta belum siap akan dimasak, sebaiknya disimpan dahulu di dalam refrigerator dengan ditutup kain basah yang bersih.
    d) Jangan menggunakan tutup kertas koran pada sayuran yang akan disimpan ataupun makanan-makanan lainnya, karena disamping koran akan luntur tintanya, sayuran akan beracun dan sangat berbahaya.

Cara mempersiapkan:
    a) Cucilah sayur-sayuran segar terlebih dahulu.
    b) Bila sayuran ada kulitnya, kupaslah dahulu dan dicuci, kemudian dimasak, atau dipotong-potong dahulu bilamana perlu, kemudian baru mulai dimasak.

Cara memasaknya:
    a) Masaklah dengan air mendidih yang sudah diberi garam.
    b) Gunakan air hanya secukupnya asal sayuran dapat terendam dengan air.
    c) Masaklah hanya sampai cukup masak/tidak terlampau matang.
    d) Usahakan potongan sayuran dengan bentuk yang sama.
    e) Bila tidak segera akan digunakan, dinginkan/siram dahulu dengan air dingin setelah itu ditiriskan.
    f) Jangan melebihi batas waktu bilamana sayuran disimpan.
 
    Frozen Vegetables

Cara penyimpanan:
Di luar negeri sayur-sayuran diperdagangkan secara fresh (segar) dan frozen (bersifat beku dalam ice). Pada umumnya jenis-jenis sayuran tersebut adalah:
    a) Potatoes (kentang), biasanya sudah dipotong-potong berupa setengah matang yang kemudian dimasukkan dalam kantong plastik
    b) Peas (jenis biji-bijian) dalam kantong plastik.
    c) String beans (buncis) biasanya sudah dipotong-potong dimasukkan dalam kantong plastik.
    d) Brocoli dan bunga kol, dibuat setengah matang dan dimasukkan dalam kantong plastik. Sayuran (vegetables) tersebut dalam penyimpanannya dapat bertahan
lama. Pada umumnya orang menyimpan frozen vegetables dalam kulkas atau dalam deep frezer (kamar dingin - 0º C ) baik yang diperdagangkan
maupun yang dalam penyimpanan jangka panjang.

Cara memasaknya:
    a) Jangan membiarkan frozen vegetables terlalu lama di udara luar sebelum akan dimasak. Hal ini akan berbahaya karena selain akan cepat busuk juga beracun.
    b) Masaklah dengan air secukupnya/tidak berlebihan.
    c) Jangan membiarkan sayuran dalam air panas setelah masak, karena selain sarinya hilang warnanya juga akan berubah.
    d) Masaklah jangan terlalu matang.

    Canned Vegetables

Biasanya sayuran /jenis vegetables dalam kaleng sudah matang, tetapi bila akan digunakan dalam hidangan panas, kita harus memanaskan kembali.

Cara penyimpanan:
Untuk jenis sayuran dalam kaleng harus disimpan pada ruangan yang tidak begitu dingin/sedang dan kering, seperti halnya kalau kita menyimpan kentang mentah yang masih utuh dan jenis bawang. Contoh sayur-sayuran dalam kaleng:
    - Sweet peas/Jenis biji kapri kecil
    - Mushroom
    - Asparagus
    - Artichoke semacam pangkal dari bunga
    - Boiled onions/bawang bombay kecil yang sudah direbus dan lain-lainnya.

Cara memasaknya:
    a) Panaskan sayuran dalam kaleng bersama-sama dengan stock (air kaldu sayuran yang ada dalam kaleng).
    b) Panaskan secukupnya/jangan sampai rusak.
    c) Jangan membiarkan sayuran dalam kaleng terbuka terlalu lama sebelum dipanaskan karena selain rusak, rasanya akan berkurang.
    d) Jangan memasak kembali sayuran dalam kaleng dengan air biasa, karena rasanya akan berkurang.

    Dried Vegetables

Jenis sayuran kering ini biasanya berupa biji-bijian seperti halnya sering kita lihat sehari-hari seperti:
    - Biji kacang tanah
    - Biji kacang merah
    - Biji kedelai
    - Biji jagung dan lain-lain Di Eropa beberapa jenis sayuran biji-bijian antara lain:
    - Lentils: sejenis kacang hijau
    - Navy beans: sejenis kedelai
    - Peas: sejenis kacang polong

Sayur-sayuran tersebut selain dihidangkan untuk dimasak sebagai sayuran pendamping hidangan utama (main course) juga sering sebagai bahan pembuat sup.

Cara penyimpanan:
Jenis sayur-sayuran ini diperdagangkan dalam bentuk kering, maka dalam penyimpanannya juga harus betul-betul di tempat kering. Caranya harus hati-hati dan tidak boleh dicampur dengan barang-barang yang berbau keras seperti minyak tanah, kapur barus dan lain-lain.

Cara memasak:
    a) Rendamlah dahulu dengan air dingin kira-kira 24 jam sebelum dimasak, agar supaya empuk.
    b) Jangan membiarkan terlalu lama direndam, karena akan cepat menjadi rusak.
    c) Masaklah (direbus) dengan air tidak terlalu berlebihan.
    d) Masaklah secara simmer dalam pot atau steamer, karena jika dimasak dengan api yang terlalu panas sayur-sayuran tersebut akan menjadi rusak/hancur dan rasanya akan berkurang

 

Sabtu, 24 Mei 2014

Menyiapkan dan Mengolah Unggas

Menyiapkan dan Mengolah Unggas


A. Pengertian Unggas

Pada umumnya unggas yang dipergunakan dalam pengolahan adalah ayam, itik, kalkun, angsa, dan bermacam-macam burung. Secara esensial komposisi unggas pada umumnya sama dengan daging, yaitu: air 75% dari jaringan otot, protein 20% dari jaringan otot, lemak 5% dari jaringan otot, dan elemen-elemen lain.

Umur binatang merupakan faktor yang paling menentukan dalam pemilihan unggas. Umur ini pula yang menentukan metode pengolahan unggas. Unggas muda lebih lunak, karena itu dapat diolah secara panas kering, sedang unggas yang tua memerlukan pengolahan pelan dan panjang, karena itu cocok digunakan pengolahan secara panas basah.


B. Klasifikasi Unggas

   
1. Ayam
        a. Poussen, ayam yang berumur 4–6 minggu, digunakan untuk roasting dan grilling.
        b. Pouted rein, jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan biasanya dibakar dalam oven, digunakan untuk roasting, grilling, saute, casserole dish, supreme, dan pie.
        c. Pouparde, ayam yang sudah besar, digunakan untuk roasting, broiling, dan galantine.
        d. Chapon, ayam pedaging dan mengandung banyak lemak, digunakan untuk roasting.

        Kriteria ayam yang baik adalah:
        a. Mempunyai badan yang besar dan montok.
        b. Tulang dada masih mempunyai tulang rawan.
        c. Dagingnya segar.
        d. Kulit segar, putih rata, dan ada yang kemerah-merahan.
        e. Ayam yang tua mempunyai sisik di kaki dan mempunyai taji.
        f. Ayam tidak mengantuk dan berpenyakit.
        g. Memiliki mata yang segar dan cerah.
 
    2. Angsa (Goose)
        a. Gooseling (angsa muda) Umur : 3–5 bulan Berat : 2–3 kg Kegunaan : dipanggang (roasting), direbus
        b. Goose (angsa dewasa) Umur : 6–9 bulan Berat : 3–7 kg Kegunaan : Pot roasting, boiling
 
    3. Kalkun (Turkey)
Di Indonesia kalkun hanya sebgai binatang peliharaan, sedangkan di negara barat dijual dalam bentuk dibekukan yang siap untuk dioven.
        a. Young Turkey (Kalkun Muda) Umur : 3–4 bulan Berat : 2–3 kg Teknik olah : dipanggang (roasting), digoreng (frying)
        b. Yearilng Turkey (Kalkun dewasa) Umur : 5–7 bulan Berat : 4–7 kg Teknik olah : dipanggang (roasting, grilling)
        c. Large Turkey (Kalkun) Umur : >10 bulan Berat : >8kg Teknik olah : Boiling dan stewing
 
    4. Itik
Budidaya itik biasanya hanya diambil telurnya saja, tetapi tidak menutup kemungkinan itik dipotong dijadikan daging itik. Macam-macam itik di antaranya: bebek jawa, bebek alabio, bebek bali, bebek manila, bebek peking, dan lain-lain.
 
    5. Burung Merpati
Burung merpati atau burung dara yang digunakan biasanya burung dara yang masih muda. Digunakan untuk masakan-masakan Tionghoa, berupa masakan tim atau burung dara goreng.



C. Kualitas Unggas

Kualitas unggas yang baik ditentukan oleh:
- Bagian daging lebih banyak daripada bagian lainnya.
- Tekstur daging lembut.
- Bagian dada tampak berisi.
- Bagian paha tidak keras.
- Aroma segar.
- Karkas utuh.


D. Persiapan Pengolahan Unggas

Cara menyiapkan dan membersihkan unggas sama pada setiap jenis unggas. Untuk menyiapkan unggas diperlukan tempat kerja yang khusus dan alat kerja
tersendiri, Gunakan apron dari karet atau plastik, bersihkan, dan desinfeksikan peralatan kerja setelah habis bekerja untuk menghindari bahaya adanya salmonella.
1. Beberapa perlakuan awal yang dapat dilakukan pada unggas
    a. Menghilangkan bulu; Bulu yang halus dan kasar dibersihkan dengan pisau.
    b. Membersihkan bulu-bulu kecil; Diletakkan di atas api hingga hilang.
    c. Menghilangkan leher; Potong bagian belakang leher, potong hingga dada, kulit leher harus tetap ada, hilangkan sisa bagian kepala.
    d. Menghilangkan kaki; Potong kaki sebelum pergelangan. Pada kalkun urat harus ditarik terlebih dahulu.
    e. Mengambil bagian dalam; Potong bagian usus, 2–3 cm hingga sampai bagian dada, jangan memotong terlalu dalam, keluarkan paru-paru dan hati meialui leher dengan menggunakan jari telunjuk, sesudah itu bagian lemak usus dikeluarkan terlebih dahulu, sesudah itu perut dan semua jeroan ditarik ke luar.
    f. Mencuci; Cuci dan bersihkan bagian dalam dan luar kemudian keringkan.
    g. Mengikat dan melipat; Ikat dan bentuk sebelum dimasak.
2. Mengikat tanpa jarum
    a. Buat ikatan di bawah lubang usus, silangkan di atas paha.
    b. Ujung tali diletakkan pada bagian paha, letakkan ayam pada satu sisi, tali ditarik di atas sayap.
    c. Kulit leher menutupi ujung leher, ikat dengan tali.
    d. Kedua ujung tali ditarik kencang di bagian sisi sayap yang lain dan ikat.
3. Mengikat dengan jarum
    a. Kulit leher menutupi ujung leher, tusukkan jarum melalui sayap dan bagian punggung.
    b. Tusukan yang keluar ditusukkan melalui sayap kedua.
    c. Tekan paha, tusuk-tusuk melalui kulit perut.
    d. Tusukan yang keluar melalui paha bagian belakang.
    e. Ayam dibentuk lagi di setiap ujung, ditarik kencang dan ikat.
4. Mengikat kaki Ayam untuk sup dimasak, ayam panggang biasanya tidak diikat:
    a. Bagian kanan dan kiri perut dilubangi.
    b. Lipat kaki dan masukkan ke dalam lubang.
5. Mengikat dua kali untuk unggas yang besar (angsa, bebek, kalkun)
    a. Ditusuk malalui bagian tengah pergelangan pada paha.
    b. Tusuk kedua bagian sayap yang dilipat ke belakang dan ikat.
    c. Kedua paha dirapatkan lalu tusukkan melalui bagian belakang paha melewati bagian perut lalu ikat.


E. Teknik Memotong Ayam atau Unggas

Teknik memotong unggas terlebih dahulu harus mengetahui bagian-bagiannya. Pengetahuan anatomi dan pengenalan kerangka sangat dibutuhkan sebelum memotong ayam menjadl bagian tertentu. Tujuannya adaiah membuat potongan yang tepat, mengurangi trimming atau serpihan daging yang mungkin masih melekat pada tulang dan mempercepat proses pemotongan. Berikut ini proses pemotongan unggas berdasarkan teknik olah.
1. Memotong Unggas Berdasarkan Teknik Olah Roasting
    a. Singeing, membakar bulu-bulu halus yang masih tersisa.
    b. Potong winglet dan kaki kira-kira 1 cm di bawah lutut.
    c. Potong tulang leher, dan tinggalkan jelambir kulit leher kira-kira 3 cm dari pangkal leher.
    d. Baringkan ayam pada cutting board dan patahkan persendian paha dan punggung dengan jalan menekan pelan-pelan.
    e. Tusukkan jarum dan benang melalui: kak–kaki–sayap–jelambir–pangkal– leher sayap.
    f. Letakkan ayam dengan punggung menghadap bawah pada cutting board.
    g. Tekan kaki ke depan sehingga dada tampak lebih besar, kemudian ikatkan kedua ujung benang kuat-kuat.
    Catatan: Perlakuan awal sebelum trussing bagian dalam diberi garam, dan stuff dengan dressing.
2. Memotong Unggas Berdasarkan Teknik Olah Grilling
    a. Singeing.
    b. Potong winglet dan kaki.
    c. Potong tulang belakang, dapat dilakukan dari dalam rongga badan maupun dari luar.
    d. Buka dan ratakan kedua belah bagian dada.
    e. Buat torehan kecil pada kulit seukuran lutut ayam.
    f. Masukkan ujung lutut ke dalam torehan tadi sehingga paha melekat pada dada sehingga aman pada waktu dimasak.
 
    Contoh menu:
    - Grilled Chicken American Style
    - Grilled Chicken Devil Sauce

3. Memotong Unggas Berdasarkan Teknik Olah Sauting
    a. Singeing.
    b. Potong winglet dan kaki.
    c. Potong dan pisahkan paha dari badan melalui sela paha dan badan.
    d. Potong dan pisahkan tulang belakang dari bagian dada.
    e. Pisahkan dada menjadi dua melalui salah satu sisi tulang dada.
    f. Potong masing-masing belahan dada menjadi sama berat, sehingga akhirnya menjadi 4 potong daging dada.
    g. Potong masing-masing kaki menjadi dua melalui persendian paha menjadi paha bagian atas dan paha bagian bawah.
4. Memotong Unggas Berdasarkan Teknik Olah Supreme
    a. Singeing.
    b. Potong dan pisahkan kaki dari badan melalui sela paha dan badan.
    c. Kuliti bagian dada.
    d. Keluarkan tulang canggah (wing bond).
    e. Potong winglet dan kuliti sayap yang tersisa pada badan.
    f. Potong dan pisahkan daging dada dari tulang dada.
5. Memotong Unggas Berdasarkan Teknik Olah Stewing
    a. Potong carcas menjadi 12 potong.
    b. Pisahkan dua sayap dari tubuhnya, potong paha, persendian kaki, potong menyilang carcas dari tulang dada sepanjang tulang rusuk.
    c. Pisahkan dada dari tulangnya.


F. Nama-Nama Potongan Carcas


G. Cara Penyimpanan Unggas

Untuk menjaga kualitas unggas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu penyimpanan, antara lain:
- Unggas perlu dibersihkan dan dicuci sebelum disimpan.
- Simpan dalam ruang pendingin (refrigerator) bila masa simpan tidak lama dan unggas akan segera digunakan.
- Simpan dalam ruang pembeku (frezeer) jika unggas disimpan untuk waktu yang lama dan belum digunakan.
 

H. Macam-Macam Hidangan Unggas

Hidangan Ayam (Chicken Dishes)
- Rotisseried Chicken: Seekor ayam utuh, dibumbui, dilakukan pengikatan pada kaki dan sayap (trussing) dipanggang, sambil terus lakukan basting dengan lemak ayam.
- Chicken Chorizo: Braised chicken dengan rasa bawang, dengan tambahan potongan ham, spanish sausage dan disajikan bersama sweet sour sauce.
- Stir Fried Chicken and Mushroom: Sauté ayam yang telah diiris-iris, bumbui dengan jahe, kecap, tambahkan seledri, cabe hijau, jamur, simmer dengan chicken stock sampai empuk.
- Barbequed Roast Chicken: Basting Roast Chicken dengan barbequed sauce selama pemanggangan.
- Fried Chicken with Parsley: Ayam dibumbui, lumuri dengan tepung, goreng dengan minyak sedang sampai krispi. Sajikan dengan parsley sauce.
- Chicken Maryland: Merupakan salah satu makanan tradisional kontinental. Ayam dipanir, digoreng sampai krispi, disajikan dengan Banana Fried dan Corn Fritture.
- Tandory Chicken: Ayam dimarinade dalam yoghurt, bumbu dan lemon juice, kemudian grill, atau dibakar langsung di atas api.
- Chicken Vol-Au Vent: Adonan pastry berbentuk sumur (Vol-au-vent cases) diisi dengan daging ayam dan sayuran yang dicampur dengan saus.
- Crunchy Drumstick: Paha ayam bawah (drum stick) dimarinade dalam lemon juice. Lumuri dengan tepung dan goreng sampai krispi dan kecoklatan.
- Chicken Kiev: Dada ayam yang ditipiskan, diisi dengan saus matre, gulung atau semat, masukkan pada kocokan telur, panir, letakkan dalam refrigerator selama 2 jam, goreng dalam minyak panas.

Sabtu, 17 Mei 2014

Kari, Pengertian dan Asalnya

Kari, Pengertian dan Asalnya


Kari adalah nama untuk jenis-jenis makanan yang menggunakan campuran bumbu dan rempah-rempah sehingga mempunyai rasa tajam dan pedas. Kari adalah masakan asal India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka yang telah meluas ke seluruh negara di kawasan Asia Pasifik, bahkan telah diperkenalkan ke Inggris sejak abad ke-18.

Bumbu dan rempah-rempah yang digunakan untuk membuat kari sangat beragam dan tidak terbatas pada ketumbar, merica, cabe, bubuk paprika, jintan putih, jintan manis, kunyit, kayu manis, kapulaga, bunga lawang, adas manis, daun kari, dan cengkeh. Jenis bumbu dan rempah yang digunakan juga bergantung pada jenis masakan dan negara asal masakan.

Istilah ”kari” berasal dari bahasa Tamil yang berarti saus atau berbagai macam masakan sayur-sayuran dan daging dari India Selatan yang dimakan bersama nasi putih. Di negara-negara Barat, ”curry” adalah sebutan dalam bahasa Inggris untuk semua jenis masakan Asia Selatan dan Asia Tenggara yang dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah.

Bubuk kari (curry powder) adalah campuran dari berbagai jenis bumbu dan rempah yang pertama kali dibuat oleh orang Inggris yang rindu pada masakan kari India.


Daun kari adalah nama daun pohon kari (Chalcas koenigii) yang tumbuh di banyak tempat di India.

 

Kari dalam Berbagai Masakan

Beberapa hasil kajian menunjukkan beberapa masakan kari dapat dijumpai pada masakan dari negara India, Thailand, Malaysia, dan Jepang. Berikut ini beberapa penerapannya dalam masakan.

1. Masakan Tamil
Masakan Tamil adalah masakan yang berasal dari provinsi Tamil Nadu. Jenis-jenis kari masakan Tamil, misalnya kari kentang, kari ayam, dan kari kambing. Bumbu dan rempah yang digunakan antara lain daun kari, asam jawa, ketumbar, jahe, bawang putih, cabe, lada hitam, kayu manis, cengkeh, kapulaga, kunyit, biji pala, kelapa, dan air bunga mawar. Masakan Tamil juga memiliki beragam masakan nasi dan lentil yang menggunakan bumbu kari. Sayur-sayuran dan produk dari susu juga merupakan pelengkap masakan kari ala Tamil.

2. Masakan Thailand
Masakan Thailand mengenal kari dengan bahan utama daging, ikan, dan sayur-sayuran yang dimasak menggunakan santan kelapa. Kari yang menggunakan cabe merah disebut kari merah, sedangkan kari yang menggunakan cabe hijau disebut kari hijau. Kari kuning menggunakan kunyit dan jintan sehingga rasanya mirip dengan kari masakan India.

3. Masakan Malaysia
Di Malaysia, semua jenis bahan makanan sering dimasak kari, seperti ayam, kambing, cumi-cumi, ikan, kepala ikan, terong, telur, dan berbagai macam jenis sayuran. Kari Malaysia menggunakan santan kelapa dan gilingan kunyit, bawang merah, bawang putih, jahe, dan cabe.
Nasi Kandar dari Pulau Pinang adalah nasi putih yang dimakan dengan berbagai jenis masakan kari. Rendang merupakan masakan kari yang dikenal baik di Malaysia maupun di Indonesia.

4. Masakan Indonesia
Rendang dan semua jenis gulai pada masakan Padang seperti gulai ayam, gulai otak, dan gulai kambing merupakan salah bentuk kari dengan sedikit rempah-rempah. Sate Padang juga menggunakan kuah yang merupakan salah satu bentuk kari. Makanan ringan yang menggunakan kari misalnya martabak kari dan martabak kubang. Mie instan yang dikenal di Indonesia juga banyak yang mempunyai rasa kari ayam.

5. Masakan Jepang
Kari merupakan masakan yang sangat populer di Jepang dengan kuah yang kental dan rasa rempah-rempah yang biasanya juga kurang tajam jika dibandingkan dengan kari masakan India. Kari Jepang sering tidak pedas karena ditambahkan madu atau parutan buah apel.
 
Berbagai jenis makanan Jepang yang berupa kari:
- Curry rice (nasi putih yang dihidangkan bersama kari kental berisi daging dan sayur-sayuran seperti kentang, bawang bombay, dan wortel).
- Kare Udon (udon yang diberi kuah kari).
- Kare Pan (roti goreng yang di dalamnya berisi kari daging cincang).
- Katsu Kare (daging babi berbungkus tepung panir yang diberi kuah kari).
- Kare senbei (makanan ringan seperti kerupuk dari beras rasa kari).
- Mi instan.
- Kare-ru (curry roux) adalah istilah bahasa Jepang untuk bumbu kari siap pakai berbentuk padat dengan bahan dasar lemak dan minyak. Di Tokyo, daging yang digunakan untuk kari adalah daging babi, sedangkan di Osaka lebih umum menggunakan daging sapi.
 
Kari baru dikenal orang Jepang pada zaman Meiji. Pada mulanya kari adalah makanan yang disajikan untuk pelaut yang sedang berada di atas kapal. Tepung terigu ditambahkan sebagai pengental pada kuah kari, agar kuah tidak mudah tumpah sewaktu dimakan di atas kapal yang sering dihantam gelombang.

Facebook Comments